Opini Peran Administrasi Di Indonesia Era Revolusi Industri 4.0
By : Geril Jeneri (AP'19)
ilustrasi
Kalau disinggung masalah administrasi tidak terlepas dari bagaimana mengelola suatu hal. Membuat perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pembuat kebijakan adalah bagian dari administrasi. Publik tahu administrasi merupakan bagian awal pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh pihak yang berwenang. Lantas, apakah realisasi antara administrasi dengan pelaksanaannya sudah relevan sesuai dengan yang di kehendaki ?.
Rene Magritte seorang pelukis surrealist Belgia pernah suatu hari melukis serangkaian pipa. Lukisannya itu ia beri judul “Ceci nest pas une pipe” (This is not a pipe). Suatu gambar atau lukisan tentang sesuatu itu memang bukan realita dari sesuatu itu. The picture of the thing is not the thing (Peters dan Waterman Jr.,1982). Lukisan tentang pipa tidaklah sama dengan aslinya sebagai pipa.
Perkembangan administrasi di Indonesia tidak seperti perkembangan administrasi di negara-negara maju di belahan bumi lainnya. Perkembangan administrasi di indonesia cenderung monoton atau jalan di tempat. Sistem yang di rasa berbelit-belit dan memerlukan banyak waktu untuk mengerjakannya. Contoh konkretnya yaitu ketika seseorang mau masuk ke sebuah lembaga atau perusahaan untuk melamar kerja, persyaratannya dimulai dari bentuk tubuh bagian luar hingga syarat administrasi yang di rasa terlalu mengeluarkan banyak kertas dan uang untuk membuatnya. Upaya seperti ini senantiasa hanya menekankan pada perbaikan struktur fisik tersebut dengan stakeholder yang mampu melahirkan pranata logis (Lucas Jr., 1996).
Di era Revolusi Industri 4.0 sistem administrasi bekerja tidak terbatas pada kertas saja melainkan bagaimana bekerja pada ruang yang tidak terbatas. Di era ini juga sistem pengaturan dan keuangan juga turut berubah.
Kalau kita menilik sistem administrasi di Indonesia pada zaman dahulu, ketika pemerintah proklamasi melaksanakan pemerintahan sendiri administrasi pemerintahannya waktu itu meniru dan mewarisi sistem administrasi pemerintahan kerajaan belanda dan sistem administasi pemerintahan jepang (Thoha,1984).
Seiring berjalannya waktu sistem administrasi negara kita mulai meninggalkan sistem administrasi yang di ajarkan oleh jajahan belanda dan jepang. Negara kita mulai meniru negara-negara di eropa dan amerika. Hal ini cukup baik dan efisien untuk sistem administrasi negara kita yang buntu arah. Amerika sebagai negara adikuasa sampai sekarang dirasa tepat bagi negara kita untuk mencontoh sistem administrasi negaranya. Semuanya berawal dari administrasi yang baik dan benarlah kenapa amerika menjadi negara super power dalam hal ini. Amerika menjadi negara yang di takuti sekarang ini.
Administrasi rentang terhadap terwujudnya sistem pemerintahan yang demokrasi. Di era revolusi industri 4.0 pemerintahan bisa bertindak demokratis jika peran kontrol yang dilakukan rakyat dijalankan secara maksimal, proporsional dan bertanggung jawab. Berbagai pihak diharapakan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang yaitu dunia tanpa batas, batas-batas kedaulatan negara hanya sebagai pemisah antara satu dengan yang lainnya.
Pemerintah sebagai pelayanan administrasi dan masyarakat sebagai pengguna administrasi diharapkan bisa saling berkoordinasi. Di dalam masyarakat yang demokratis dan kompleks hampir tidak memungkinkan kita akan melakukan dan memperoleh kontrol yang sempurna. Akan tetapi, kita bisa menaruh suatu harapan yang minim sekalipun dengan mengetengahkan suatu cara pemilihan (election) yang dilakukan oleh rakyat terhadap pejabat-pejabat dalam birokrasi pemerintahan (Thoha, 1999).
Jalannya administrasi tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan di laksanakan. Banyak halangan-halangan yang menghambat terjadinya keputusan yang rasional. Karena banyaknya keputusan dan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan maka keputusan itu sulit untuk di realisasikan. Pemahaman seperti ini hakikatnya merupakan jiwa dari ilmu administrasi negara yang sejak pertama kali dikembangkan dan yang tujuan eksistensinya untuk melayani kepentingan masyarakat pada umumnya (Wilson, 1978).
Pemerintah sebagai pemegang kendali dalam menjalankan birokrasi dan demokrasi yang selaras dengan perkembangan administrasi yang terus berkembang secara dinamis tanpa mengenal batas dalam ruang yang sempit. Segala yang dibuat kebijakannya harus bersumber dari aspirasi masyarakat yang memiliki kebutuhan yang berbeda dengan pemerintah.
Era revolusi 4.0 sudah di depan mata, pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan masyarakat yang menjalankannya harus siap dengan sistem administrasi yang terus merombak tatanan kenyamanan birokrasi yang ada. Kita harus mengesampingkan pemikiran-pemikiran kuno mengenai administrasi yang di selaraskan dengan kinerja maksimal. Filosofi dari semua ini adalah individu, masyarakat dan pemerintah hidup dalam dunia global yang memaksa adanya perubahan yang signifikan daris segala lini. Pada saat bersamaan, negara-negara maju yang selama ini menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghadapi perubahan yang melaju deras tak tertahankan dan tidak gampang diatasi dengan instrument yang ada hari ini (Barber,et.al.2013)
Lebih jauh dijelaskan mengenai administrasi di era revolusi industri 4.0. persoalan ini membawa prinsip yang timbul akibat dari perubahan yang kuat dari segmen-segmen pendukung mayoritas.
Your explanation is organized very easy to understand!!! I understood at once. Could you please post about casinosite ?? Please!!