“Demokratisasi Pendidikan Melalui Kurikulum Merdeka Belajar, Benar Merdeka?”
Oleh: Geril Jeneri AP'19
Dunia pendidikan diwarnai dengan berbagai permasalahan terkhususnya literasi dan numerasi siswa. Dunia yang terus mengalami perubahan menuntut supaya pendidikan mampu melahirkan manusia demokratis yang akan dapat merefleksikan dirinya sendiri sebagai anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perubahan bukan dilakukan karena kepentingan kekuasaan sesaat, kepentingan kelompok, apalagi ada motif bisnis. Indonesia memerlukan orang-orang yang secara ikhlas bekerja memajukan bangsa. Sekolah tidak lagi wahana yang bersifat demokratis, melainkan merupakan lembaga yang birokratis. Lembaga pendidikan yang anti demokrasi, tidak akan melahirkan manusia yang berkarakter demokratis. Oleh sebabnya reformasi pendidikan yang mendasar atau transformasi pendidikan suatu keharusan yang tidak bisa ditunda lagi.
Upaya peningkatan literasi dan numerasi melalui konsep Merdeka dan Belajar diasumsikan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang bebas berekspresi, bebas dari berbagai hambatan terutama tekanan psikologis. Konsep kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan kepada siswa tetapi masih di dalam kaidah aturan di sekolah. Siswa lebih bisa mandiri, bisa lebih banyak belajar untuk mendapatkan keahlian di luar kepandaian atau kebiasaannya.
Untuk membaca essay ini lebih lanjut bisa diakses di link ini ya, SobAd! ESSAY_Geril_Jeneri_Demokratisasi_Pendidikan_Melalui_Kurikulum_Merdeka_Belajar_(1)[1]
Excellent way of describing, and pleasant post to obtain facts regarding my presentation focus,
which i am going to present in academy.